fbpx

RI Mau Bangun Pabrik Hidrogen Hijau, Begini Tahapannya

RI Mau Bangun Pabrik Hidrogen Hijau, Begini Tahapannya/Foto: Achmad Dwi Afriyadi/detikcom

Jakarta – PT Pupuk Indonesia (Persero) dan anak usahanya, PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) bersama Augustus Global Investment GmbH (AGI) menjajaki pengembangan green hydrogen dan green ammonia di Kawasan Iskandar Muda Industrial Area (IMIA) milik PIM di Lhokseumawe, Aceh.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM yang mendukung langkah ini. Dia mengatakan green hydrogen dan green ammonia merupakan bahan bakar di masa depan.

“Kami berharap dapat berkontribusi kepada Indonesia untuk menjadi pemain global untuk green hydrogen dan green ammonia, karena green hydrogen dan green ammonia adalah bahan bakar masa depan tanpa emisi karbon sehingga MoU ini mendukung pencapaian net zero emission pada tahun 2060 yang menjadi program prioritas pemerintah,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (28/8/2923).

Dalam kerja sama ini, Rahmad menyatakan bahwa Pupuk Indonesia dengan perusahaan yang berdomisili di Jerman tersebut melakukan penjajakan kerja sama pengembangan green hydrogen dan green ammonia mulai dari studi kelayakan sampai tahap komersialisasi. Seluruh pihak pada kerja sama ini juga akan melakukan transfer pengetahuan, teknologi, potensi pasar, hingga aspek ekonomi yang diperlukan pada proyek green hydrogen dan green ammonia.

CEO AGI, Fadi Krikor menyatakan Augustus Global Investment akan berinvestasi US$ 500 juta pada pengembangan green hydrogen dan green ammonia. Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan green hydrogen sebesar 95,8 ton per hari.

Pada kesempatan ini juga AGI melakukan kerja sama dengan PT PLN (Persero) dalam rangka menjamin pemenuhan pasokan listrik yang memenuhi sertifikat energi terbarukan (REC) sebesar 340 MVA .

“Studi kelayakan untuk proyek ini telah diselesaikan oleh Black & Veatch (BV), sebuah perusahaan teknik, rekayasa, dan konstruksi global. Studi ini menemukan bahwa proyek ini layak secara teknis dan ekonomi, dan berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap transisi energi di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyambut baik kerja sama ini dan berharap agar kolaborasi ini dapat memperkuat dan meningkatkan upaya pencapaian ketahanan energi dan mempercepat transisi energi. Menurut Dadan, hydrogen telah dimanfaatkan di Indonesia dalam sektor industri, terutama sebagai bahan baku pupuk. Konsumsi hydrogen di Indonesia saat ini berkisar 1,75 juta ton per tahun, dengan pemanfaatan didominasi untuk urea (88%), amonia (4%) dan kilang minyak (2%).

“Hidrogen hijau akan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi sektor transportasi yang akan dimulai pada tahun 2031, dan sektor industri dimulai pada tahun 2041, saya sangat mengapresiasi kerja sama intensif yang dilakukan AGI dengan Mitranya. Saya yakin semua kerja sama yang kita saksikan saat ini, akan memperkuat dan meningkatkan upaya kita dalam mencapai ketahanan energi berkelanjutan serta mendorong upaya kita untuk mempercepat transisi energi,” kata Dadan.

Sumber: https://finance.detik.com/energi/d-6900347/ri-mau-bangun-pabrik-hidrogen-hijau-begini-tahapannya?bytedance=true

You cannot copy content of this page